Lahir: Tanjungkarang, 19 Juni 1955
Agama: Islam
Jabatan: Bupati Kabupaten Lampung Selatan 2000-2005 dan 2005-2010
Istri: Dra. Djuniar Adhar
Anak: 1. Melinda Zuraida 2. Dendy Ramadhona
Pendidikan:
- SD (1968)- SMP (1971)- SMA (1974) - Fakultas Hukum Unila (tingkat II/1977)
Karir:
- Wakil Direktur CV. Surya Jaya (1977-1989)
- Direktur Utama PT. Sasana Jaya Utama (1989-2000)
- Komisaris Utama PT. Laba Jaya Sentosa
- Komisaris PT. Ryaniaga Dirgawira
- Bupati Kabupaten Lampung Selatan 2005-2010
Organisasi:
- Ketua Kadinda Lampung (1996-2001)
- Ketua Umum BPD Gapensi Lampung (1998-2002)
- Ketua BPC Gapensi Kodya Bandar Lampung (1991-1994)
- Ketua Kompertemen Bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan BPD HIPMI (1986-1989)
- Wakil Ketua BPD HIPMI (1992-1995)
- Anggota Dewan Pembina BPD HIPMI (1995-2000)
- Sekretaris Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Soksi Lampung
- Wakil Bendahara Pertina Lampung (1995-1999)
- Ketua Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra DHD Angkatan '45
- Wakil Ketua DPW Presidium DPW Pemuda Pancasila Lampung
- Anggota PDK Kosgoro Lampung.
- Ketua Dewan Penasehat Generasi Muda FKPPI Lampung
- Wakil Ketua Presidium DPW Pemuda Pancasila Lampung
- Dewan Paripurna PPM Lampung.
- Dewan Penasehat DPD AMPI Lampung (1994-1998)
- Ketua Biro Koperasi dan Wiraswasta DPD Golkar Lampung (1993-1998)
- Wakil Ketua Lembaga Pembinaan Pengusaha Kecil Menengah dan Koperasi (LP2KMK) Golkar Lampung (1995-2000)
- Wakil Ketua DPD Golkar Lampung dan Korwil Lamsel (1998-2003)
Alamat Rumah: Jl. Way Sekampung No.80, Pahoman, Bandar Lampung
Alamat Kantor:
Kantor Bupati Lampung Tengah Jalan Indra Bangsawan No.1, Kalianda Telp (0727) 311324
H Zulkifli Anwar, pengusaha yang terpilih menjadi Bupati Lampung Tengah di era reformasi, dua periode (2000-2005 dan 2005-2010). Pria kelahiran Tanjungkarang, 19 Juni 1955, ini sejak belia gemar berorganisasi. Dia pertama kali terpilih melalui persaingan ketat dalam pemilihan ulang 25 Maret 2000. Kemudian terpilih dalam Pilkada langsung 2005.Dia mengaku tidak pernah berangan-angan menjadi bupati. Dia menjadi bupati hanya karena kehendak Yang Mahakuasa. Reformasi membuka kesempatan untuk siapa saja untuk dipilih rakyat menjadi bupati. Berbeda dengan era Orde Baru penentuan bupati itu tersentralisasi, hanya birokrat dan tentara yang diprioritaskan jadi bupati.Setelah reformasi, 1998, rakyat secara langsung menentukan pilihan siapa yang mereka nilai layak menjadi pemimpin di daerahnya. Zul yang memang telah terlatih memimpin dalam berbagai organisasi, mulai dari organisasi pemuda FKPPI, Pemuda Pancasila, PPM, dan AMPI, juga partai politik (Golkar) dan berbagai organisasi pengusaha.Di organisasi pengusaha dia menjadi Ketua Kadinda Lampung (1996-2001); Ketua Umum BPD Gapensi Lampung (1998-2002); Ketua BPC Gapensi Kodya Bandar Lampung (1991-1994); Ketua Kompertemen Bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan BPD HIPMI (1986-1989); Wakil Ketua BPD HIPMI (1992-1995); Anggota Dewan Pembina BPD HIPMI (1995-2000); dan Sekretaris Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Soksi Lampung.
Pada organisasi kepemudaan dia juga pernah aktif sebagai Wakil Ketua DPW Presidium DPW Pemuda Pancasila Lampung; Anggota PDK Kosgoro Lampung; Ketua Dewan Penasehat Generasi Muda FKPPI Lampung; Wakil Ketua Presidium DPW Pemuda Pancasila Lampung; Dewan Paripurna PPM Lampung; Dewan Penasehat DPD AMPI Lampung (1994-1998).Di organisasi partai politik dia pernah menjabat Wakil Ketua DPD Golkar Lampung dan Korwil Lamsel (1998-2003). Sebelumnya, dia menjabat Ketua Biro Koperasi dan Wiraswasta DPD Golkar Lampung (1993-1998); dan Wakil Ketua Lembaga Pembinaan Pengusaha Kecil Menengah dan Koperasi (LP2KMK) Golkar Lampung (1995-2000).
Selain itu, Zul juga pernah aktif sebagai Wakil Bendahara Pertina Lampung (1995-1999); dan Ketua Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra DHD Angkatan '45.Keberhasilannya menjadi bupati, tentu sangat dilatarbelakangi pengalamannya sebagai pengusaha dan aktivis berbagai organisasi. Zulkifli Anwar yang sudah menikah dengan Dra. Djuniar Adhar pada usia terbilang sangat muda (20 tahun) dan dikaruniai dua anak (Melinda Zuraida dan Dendy Ramadhona) sudah terlatih berjuang secara bertanggung jawab.
Pada usia masih muda itu, dia sudah berjuang mengembangkan usaha untuk menafkahi keluarganya. Pernikahannya yang terbilang dini, memacunya mengembangkan sayap perusahaannya di Lampung hingga Jakarta. Tahun 1977-1989 dia menjabat Wakil Direktur CV. Surya Jaya. Kemudian perusahaan keluarga ini dikembangkan menjadi PT. Sasana Jaya Utama dan Zul memimpin sebagai Direktur Utama (1989-2000). Selain itu juga menjabat Komisaris Utama PT. Laba Jaya Sentosa dan Komisaris PT. Ryaniaga Dirgawira.
Keluarga Besar Brigif-3
KORMAR (28/9/2007) - Bertempat di Lapangan Apel Brigif-3 Mar, Rabu (26/9) pukul 16.10 Wib, Bupati Lampung Selatan Zulkifli Anwar dikukuhkan sebagai keluarga besar Brigif-3 Mar. Pengukuhan itu dilangsungkan dalam upacara militer yang dipimpin langsung oleh Komandan Brigif-3 Marinir Kolonel Mar F. Saud Tambatua yang juga sebagai Inspektur Upacara dan Lettu Mar Kanang dari Yonif-7 Mar sebagai Komandan Upacara.Danbrigif -3 Marinir Kolonel Mar F. Saud Tambatua mengatakan pengukuhan Bupati Lampung Selatan H. Zulkifli Anwar sebagai keluarga besar Brigif -3 Marinir adalah sebagai bentuk penghormatan dari Brigif -3 Marinir kepada masyarakat Lampung Selatan dibawah pimpinan Bupati Lampung Selatan dan sekaligus sebagai penyejuk dalam setiap permasalahan yang menyangkut Brigif -3 Marinir.Dalam sambutannya, Bupati Lampung Selatan mengucapkan terima kasih banyak atas kepercayaan yang diberikan Brigif -3 Marinir yang mengangkat dirinya sebagai keluarga besar Brigif -3 Marinir yang juga merupakan penghormatan bagi seluruh lapisan masyarakat Lampung Selatan.Upacara itu dihadiri sejumlah Pejabat Staf Bupati Lampung Selatan, Instansi terkait Lampung Selatan Ketua DPRD, Pejabat Camat serta Tokoh Masyarakat Lampung Selatan.
Kacamata Gelap
Salah satu ciri penampilan Zulkifli Anwar adalah selalu berkacamata, terutama kacamata gelap. Baik pada acara resmi, setengah resmi, atau acara santai. Bukan lantaran dia bermata minus atau plus, apalagi juling, melainkan hanya karena sudah terbiasa sebagai fashion.Bang Zul, panggilan akrabnya, sejak muda sudah senang mengenakan kacamata. Makanya, di mana dan ke mana pun dia selalu memakai dan membawa beberapa kacamata. Lihat saja di mobil dinasnya, belasan kacamata selalu dibawa. Dia mengaku punya koleksi lebih 60 buah kacamata dalam beragam merek yang dibeli dari toko dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan ada kacamatanya bingkai emas yang dia pesan secara khusus.Lantaran dia berkacamata gelap, sempat beredar rumor bahwa Bang Zul itu bermata juling. Sampai suatu ketika saat Bang Zul menghadiri suatu acara, seorang ibu memaksanya melepas kacamata. "Eh, ternyata mata Bang Zul biasa saja," ujar si ibu.
Pada suatu ketika, Humas Pemda Lampung Selatan mengadakan lomba foto untuk wartawan se-Lampung, dengan tajuk "Zulkifli Tanpa Kacamata". Tapi, kata Sugiharto, Kepala Humas Pemda Lampung Selatan, ternyata kurang diminati, pesertanya kurang dari lima. Apa pasal? Rupanya para wartawan pun ternyata susah mendapatkan foto bupati tanpa kacamata.
Pariwisata
Bupati Lampung Selatan Zulkifli Anwar berketetapan serius mengembangkan obyek-obyek pariwisata sebagai salah satu cara pemberantasan kemiskinan. Hal ini juga merupakan respon atas pencanangan Tahun Kunjungan Wisata Lampung 2009 oleh Gubernur Lampung Sjachroedin ZP saat pembukaan Festival Krakatau Ke-17, Agustus 2007 lalu Menurutnya, selama ini Lampung Selatan belum terlalu serius mengembangkan obyek-obyek pariwisata tersebut. Hal itu disebabkan Lampung Selatan hanya memiliki sedikit sumber daya manusia yang inovatif di bidang pengembangan pariwisata.Selama ini kontribusi pariwisata terutama dari sektor pajak ke Produk Domestik Regional Bruto Lampung Selatan hanya sekitar 5 persen.Maka untuk mengembangkan pariwisataLampung Selatan, Bang Zul menegaskan akan membuka peluang sebesar-besarnya kepada investor. Lampung Selatan seluas 3.500 kilometer persegi, memiliki 48 titik obyek wisata. Kondisi geografis yang dikelilingi laut, menjadikan obyek wisata di Lampung Selatan sebagian besar merupakan obyek wisata alam. Di antaranya adalah arena menyelam di Pulau Sebesi dekat Gunung Anak Krakatau dan wisata pulau yang banyak tersebar di perairan Lampung Selatan.
Bang Zul berkeyakinan dengan pengembangan obyek wisata akan tercipta peluang lapangan kerja untuk masyarakat Lampung Selatan. Masyarakat di sekitar obyek wisata yang masih menganggur bisa dipekerjakan. Hal itu menjadikan masyarakat sekitar akan mendapat tambahan penghasilan.
Dalam catatan Badan Pusat Statistik Lampung, gambaran mengenai angka kemiskinan di Lampung Selatan bisa diperoleh dari data penerima beras miskin Lampung Selatan sebanyak 143.920 RTM. ►ti/rbh, dari berbagai sumber *** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)