Pembawa acara berita

Desi Anwar
( foto, thepresidentpost.com )

Desi Anwar (lahir di Bandung, Jawa Barat, 11 Desember 1962) adalah seorang presenter berita terkemuka di Indonesia.

Latar belakang
Desi Anwar lahir dari pasangan Khaidir Anwar dan Wahidar, yang berasal dari Minangkabau. Ayahnya berasal dari Lintau Buo, Tanah Datar[1], sedangkan ibunya dari Dangung-dangung, Lima Puluh Kota. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai akademisi dan ilmuwan. Ayahnya seorang ahli sosiolinguistik dan pernah mengajar selama 20 tahun di Universitas London.[2]

Karier
Desi memulai kariernya di TVRI, Jakarta pada tahun 1978 hingga 1990. Kemudian pada tahun 1990, Desi pindah ke RCTI dan membawakan acara berita Seputar Indonesia, Nuansa Pagi, Buletin Siang dan Buletin Malam. Pekerjaan ini ia lakoni sampai tahun 1999, sampai akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke situs portal berita Astaga.com. Pada tahun 2001, dia kembali ke dunia redaksi televisi dan bergabung dengan stasiun berita pertama di Indonesia, Metro TV. Di stasiun televisi itu, kini ia menjabat sebagai GM Marketing and Business Development. Sesekali Desi-pun tampil membawakan acara di Metro TV, seperti Face to Face with Desi Anwar dan Economic Challenges with Desi Anwar.

Disamping sebagai seorang jurnalis, Desi juga hobi fotografi dan jalan-jalan. Hobinya itu ia tuangkan dalam buku yang bertajuk A Romantic Journey: Notebook of A Traveller.[3]

Penghargaan
Tabloid Citra, Pembawa acara berita terbaik (1994 – 1997).
Panasonic Award, Pembawa acara berita terbaik (1997 dan 1998).
Asian Television Awards, kandidat Pembawa acara berita terbaik (1998).

Pranala luar
Biografi
Situs resmi Desi Anwar

Referensi
^ http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/login.html/ Apa dan Siapa : Khaidir Anwar, Pusat Data dan Analisis Tempo
^ Zaiyardam Zubir, Mulyadi Esem, M. Yunis; In memoriam Prof. Dr. Khaidir Anwar, Fakultas Sastra Universitas Andalas
^ http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=209520:desi-anwar-jurnalisme-adalah-kerja-keras&catid=31:perempuan&Itemid=99/ Waspada Online smber, http://id.wikipedia.org/wiki/Desi_Anwar


Najwa Shihab
Najwa Shihab yang akrab dipanggil Nana[1] (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 16 September 1977)[2] adalah pembawa acara berita Metro TV. Antara lain menjadi anchor program berita prime time Metro Hari Ini dan program talk show Today's Dialogue. Najwa adalah puteri kedua Quraisy Shihab, Menteri Agama era Kabinet Pembangunan VII. Nana menikah dengan Ibrahim Assegaf, dan sudah memiliki satu orang anak laki-laki yang akrab dipanggil Izzat (6 tahun).[2]
Najwa adalah alumni Fakultas Hukum UI tahun 2000. Semasa SMA ia terpilih mengikuti program AFS, yang di Indonesia program ini dilaksanakan oleh Yayasan Bina Antarbudaya, selama satu tahun di Amerika Serikat. Merintis karier di RCTI, tahun 2001 ia memilih bergabung dengan Metro TV karena stasiun TV itu dinilai lebih menjawab minat besarnya terhadap dunia jurnalistik.

Karier
Penghargaan yang diraih
Pada tahun 2005, ia memperoleh penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya untuk lapora-laporannya dari Aceh, saat bencana tsunami melanda kawasan itu, Desember 2004. Liputan dan laporannya dinilai memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat luas terhadap tragedi kemanusiaan tersebut. Najwa tiba di Aceh pada hari-hari pertama bencana, menjadi saksi mata kedahsyatan musibah itu, berada di tengah tumpukan mayat yang belum terurus, dan menjadi saksi pula betapa pemerintah tidak siap menghadapinya. Tak heran beberapa laporan live-nya amat emosional. Meski demikian ia tidak kehilangan daya kritis dan ketajamannya, kendati orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas penanganan pasca-bencana adalah Alwi Shihab, Menko Kesra waktu itu, yang tak lain adalah pamannya. Pakar komunikasi UI, Effendi Ghazali yang terkesan dengan laporan-laporannya, menyebut fenomena itu sebagai Shihab vs. Shihab.[3]
Tahun 2006 ia terpilih sebagai Jurnalis Terbaik Metro TV, dan masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards.
Pada tahun yang sama, bersama sejumlah wartawan dari berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist Seminar yang berlangsung di sejumlah kota di AS, dan menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.
Tahun 2007, pengakuan terhadap profesionalisme Najwa tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga manca negara. Terbukti, selain kembali masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards, ia juga masuk nominasi (5 besar) ajang yang lebih bergengsi di tingkat Asia, yaitu Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affairs/Talkshow presenter. Pengumuman pemenang dilangsungkan bulan November 2007 di Singapura. Jika pada Panasonic Awards pemenang dipilih dari jumlah sms terbanyak, maka penentuan pemenang pada Asian TV Awards dilakukan oleh panel juri yang beranggotakan TV broadcaster senior dari berbagai negara di Asia.
Salah satu acara yang dipandu Najwa Shihab dan cukup membekas di benak publik, adalah debat kandidat Gubernur DKI Jakarta. Debat yang mempertemukan pasangan Fauzi Bowo-Priyanto dan Adang Daradjatun-Dani Anwar itu diselenggarakan oleh KPUD DKI Jakarta, disiarkan secara langsung oleh Metro TV dan Jak TV. Najwa terpilih sebagai pemandu debat menyisihkan sejumlah pembawa acara yang diseleksi KPUD DKI Jakarta.
Kendati telah memutuskan untuk total di dunia jurnalistik dan TV broadcast, Najwa terus menerus berupaya memperkuat dan memperkaya wawasan keilmuannya. Awal 2008 mendatang dia akan terbang ke Australia sebagai peraih Full Scholarship for Australian Leadership Awards. Ia akan mendalami hukum media.
Tahun 2010, kembali Najwa Shihab masuk sebagai nominasi Presenter Berita Terbaik Panasonic Awards. Walaupun pada akhirnya Putra Nababan lah sebagai pemenangnya.

Penghargaan berkualitas
Najwa Shihab meraih penghargaan Asian Television Awards (ATA) 2011 sebagai pemenang kedua atau Highly Commended untuk kategori Best Current Affairs Presenter dalam acara Mata Najwa di Metro TV. Sebelumnya pada tahun 2009 juga menjadi juara kedua dan pada tahun 2007 menjadi juara ketiga.[4]

Tokoh yang pernah diwawancarai
Najwa termasuk wartawan yang pertama mewawancarai Presiden SBY, tidak lama setelah pelantikan. Hampir semua tokoh politk nasional pernah ia wawancarai. Tokoh manca negara yang pernah ia wawancarai, antara lain adalah mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Referensi
^ (Indonesia)Terhormat Meski Tanpa Jilbab. Profil Najwa di Syir'ah
^ a b (Indonesia)Najwa Shihab, Diingatkan Anak Aceh. Republika, 18 Mei 2007
^ (Indonesia)Najwa Shihab Peroleh PWI-Jaya Award. Kompas Cybermedia, 2 Februari 2005
^ "Najwa Shihab Raih Asian Television Award". 12 Desember 2012.

Pranala luar
(Indonesia) Najwa Shihab di Penyiar.co.tv
(Indonesia) Biografi Najwa Shihab
(Inggris) Profil pembawa acara berita MetroTV
(Indonesia) Profil Najwa Shihab di situs web Fakultas Hukum UI
(Indonesia) Najwa Shihab, Mendidik Anak, Berbagi Peran dengan Suami. Majalah Amanah

Atika Suri
Atika Suri (lahir di Lirik, Riau, 10 Februari 1968) adalah salah satu dari pembawa acara berita perempuan di Indonesia yang juga menjadi produser program berita televisi. Atika Suri mengawali kariernya sebagai presenter di TVRI untuk acara Kamera Ria sampai 1993 dan pindah reporter and pembawa acara berita di RCTI untuk acara Nuansa Pagi pada tahun 1993. Sejak itu ia banyak meliput kegiatan kepresidenan di Istana termasuk lawatan ke luar negeri dari mantan presiden Soeharto and Abdurrahman Wahid.
Atika Suri kini menjadi produser program musik siang TVRI Kamera Ria berita siang RCTI, Buletin Siang, yang merupakan acara berita dengan rating tertinggi di siang hari. Tugasnya adalah mengelola produksi berita sesuai kebijakan keredaksian RCTI. Atika menyeleksi dan menentukan urutan berita berdasarkan kepentingan dan nilai berita, menulis berita dan menerjemahkan naskah dari kantor berita atau televisi asing seperti APTN dan CNN, menyunting naskah reporter dan mengisi suara. Sebagai produser, Atika Suri bertanggung jawab atas seluruh isi program berita tersebut dan semua aspek produksinya.
Sejak 2004, Atika Suri kembali menjadi penyiar berita pagi RCTI Nuansa Pagi bersama rekannya Ade Novit. Atika Suri juga pernah menjadi penyiar utama Buletin Siang serta membawakan program berita utama RCTI Seputar Indonesia selama beberapa tahun.
Atika Suri adalah lulusan Universitas Trisakti Jakarta. Selama menjalani kariernya sebagai jurnalis televisi, Atika Suri pernah mengikuti sejumlah pelatihan professional termasuk Jurnalisme Damai dari BBC tahun 2001, CNN Television Workshop bulan Oktober 2000, and TV News Production Workshops dari Frank N. Magid Associates pada tahun 1995 and 1996. Atika Suri juga masuk nominasi penyiar berita wanita terfavorit dalam Panasonic Awards pada tahun 2000.

Sandrina Malakiano
Sandrina Malakiano nama populer dari Alessandra Shinta Malakiano (lahir di Bangkok, Thailand, 24 November 1971) adalah seorang pembawa acara berita, jurnalis, dan pengajar (dosen) Indonesia.

Karier
Sandrina besar di Bali dan sejak di bangku SD, Sandrina telah terlibat aktif mengisi berbagai acara, seperti menyanyi dan menari di TVRI Denpasar. Kegiatan ini berlanjut sampai ia menuntut ilmu teknik sipil di Universitas Udayana, Denpasar. Putri bungsu pasangan Rinaldo Edgardo Malakiano (alm) dan R. A. Didiet Soetarti Soerjotjokro ini akhirnya merambah ke televisi swasta, setelah 4 tahun bergabung dengan TVRI Denpasar. Sempat menjadi presenter program olahraga di Anteve, sebelum akhirnya ia kembali ke TVRI, kali ini di stasiun pusat Jakarta, membawakan English News dan program olahraga. Sejak tahun 2000 sampai 2006, ia menjadi presenter berita di Metro TV dan mengundurkan diri dari Metro TV bulan Mei 2006. Konon pengunduran dirinya ini berkaitan dengan keputusannya untuk mempertahankan jilbab sejak pulang dari ibadah haji Desember 2005[1]. Sejak mundur secara resmi dari Metro TV pada Mei 2006, Sandrina sekarang bekerja secara independen sebagai jurnalis, presenter TV, MC, moderator, pengajar, dan pembicara. Sandrina juga menjadi dosen di sebuah perguruan tinggi swasta[2]. Bertahun-tahun di dunia jurnalistik dan broadcast, Sandrina berhasil menorehkan berbagai prestasi serta penghargaan. Penghargaan yang diperolehnya antara lain runner-up presenter berita terbaik dalam ajang penghargaan Asian Television Awards di Singapura pada tahun 2002. Sandrina juga dipilih dalam kategori Highly Commended Best News Presenter or Anchor pada tahun 2001 dan 2003, dan juga Highly Commended, Best Current Affairs Presenter 2005 dalam ajang Asian Television Awards.

Kehidupan pribadi
Besar di keluarga dengan latar belakang berbeda, membuat Sandrina diberi kebebasan untuk memeluk agama. Ayah Sandrina, Rinaldo Edgardo Malakiano, adalah warga negara Italia yang beragama Kristen dan memiliki darah Turki, sedangkan ibunya, R.Ay. Didiet Soetarti Soerjotjokro keturunan Jawa beragama Islam, yang kuat dengan budaya kejawen. Selama di Bali, Sandrina sempat memeluk agama Hindu. Tahun 1998, setelah pindah Jakarta, Sandrina memiliki kesempatan mengenal Islam lebih jauh. Akhirnya setelah melalui perjalanan panjang mencari agama, Sandrina memeluk agama Islam pada tahun 2000[3].

Sandrina pernah menikah dengan announcer dan public relations radio Mustang FM, Rico Ceper yang bernama asli M. Rinko Safinka, SE pada 28 Oktober 2001. Pernikahan ini tak bertahan lama. Pada tanggal 10 Februari 2004 mereka resmi bercerai. Pernikahan ini dikaruniai seorang anak, Keysha Alea Malakiano Safinka. Pernikahan tersebut kandas. Sandrina menikah lagi dengan Eep Saefulloh Fatah yang dikenal sebagai komentator politik dari Universitas Indonesia (UI). Mereka menikah pada tanggal 6 Mei 2005 di Mekkah, Arab Saudi.

Sinetron
Tirani Kehidupan 1-3 (Indosiar, 2001-2003) / prod. Tripar Multivision Plus

Presenter
Metro Hari Ini (Metro TV, 2000-2004)

Referensi
^ Jilbab Sandrina, diakses 29 September 2007
^ Sandrina Malakiano Lebih Senang Jadi Dosen, diakses 29 September 2007
^ Sandrina Malakiano : Islam, Kebenaran Yang Dicari, diakses 29 September 2007

Rosiana Silalahi
Rosiana Silalahi yang memiliki nama lengkap Rosiana Magdalena Silalahi (lahir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, 26 September 1972) adalah presenter berita dan Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV.

Biografi
Bungsu dari lima bersaudara pasangan L.M. Silalahi (alm) dan Ida Hutapea ini menggeluti dunia jurnalistik sejak di bangku SMA. Waktu sekolah di SMA Santa Ursula, Rosi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler majalah dinding dan aktif di majalah sekolah, Serviant.
Selepas SMA, Rosi mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri. Sayangnya, Rosi gagal diterima di Jurusan Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI) dan diterima di pilihan kedua, Jurusan Sastra Jepang Fakultas Sastra UI. Meski demikian, keinginannya untuk menjadi wartawan tak pernah pupus.
Usai meraih gelar sarjana, Rosi mengirimkan lamaran kerja ke TVRI yang sedang membuka lowongan. Sempat bekerja di perusahaan periklanan selama beberapa bulan, Rosi akhirnya dipanggil untuk menjalani tes di TVRI dan diterima sebagai reporter. Di sinilah awal karier yang membesarkan nama Rosi. Kesempatan datang di tahun 1999, saat Liputan 6 SCTV mencari reporter dan presenter baru. Rosi diterima dan setahun kemudian mulai tampil di belakang meja siar sebagai pembaca berita, meski tugas sebagai reporter tetap dijalani.
Karier Rosi mulai menanjak setelah Ira Koesno dan Arief Suditomo hengkang dari SCTV. Rosi menjadi salah satu dari 6 jurnalis TV dari Asia yang mendapat kesempatan mewawancarai secara eksklusif Presiden AS George Bush di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat pada 2003. Nama Rosi melejit setelah mendapat gelar Pembawa Acara Talk Show Terfavorit dan Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit versi Panasonic Award 2004. Setahun kemudian, Rosi juga mendapat gelar terfavorit untuk kategori Presenter Berita (Curent Affairs) dalam ajang Panasonic Award 2005 yang diselenggarakan bulan Desember 2005. Sebelum itu, di bulan November 2005, Rosi diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai pemimpin redaksi Liputan 6.[1] Saat Pemilu 2004, Rosi memproduksi program ‘Kotak Suara' yang membahas mengenai money politics sehingga ia memenangkan penghargaan ‘Indonesia Journalist Board' di tahun 2004.[2] Pada tahun 2007, Rosi kembali menyabet gelar Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit di ajang Panasonic Award 2007.[3]
Rosi dipersunting Dino Gregory Izaak di Gereja Katedral, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada tanggal 30 Juli 2005.[4]

Penghargaan
Pembawa Acara Talk Show Terfavorit Panasonic Award 2004
Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit Panasonic Award 2004
Indonesia Journalist Board 2004
Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit Panasonic Award 2005
Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit Panasonic Award 2007

Pranala luar
Profil di KapanLagi.com

Referensi
^ Menang, Rosianna M. Silalahi Mundur ke Belakang Layar, diakses 3 Januari 2008
^ Rosiana Silalahi Boyong Dua Penghargaan, diakses 3 Januari 2008
^ Panasonic Award 2007 Sisakan Wajah Lama, diakses 3 Januari 2008
^ Presiden SBY Hadiri Pernikahan Presenter Rosianna Silalahi, diakses 3 Januari 2008